Buih peluh jatuh tak beratur mengembangkan luka
Hati yang dulu sepi kini seolah bertanya
Masihkah kesempatan itu datang padanya
Sekitar setengah dekade bersama seolah tak ada beda
Mengapa hal itu selalu saja bergeming di telinga
Suara itu seolah membangunkanku, mengingatkanku
Tuhan itu Adil...
Dia hanya belum belajar bagaimana cara menghadapinya
Dalam setiap sayatan luka yang tidak sengaja mengenainya
Dia berusaha menunjukkan dirinya kuat
Apa daya kalau dia hanya hamba yang memiliki keterbatasan
Sang waktu mulai gemas kepadanya
Mungkin saja ia dapat menumpas segala kegundahan yang ada
Percaya atau tidak percaya, memang..
Tuhan itu Adil..
Setiap detik nafas ini sudah terasa berbeda
Mereka dikhianati oleh keterasingan
Jauh dekatnya jarak adalah sebuah tantangan
Semoga Tuhan mendengarkan
Tuhan itu Adil..
(Irva, 2017)