Selasa, 30 September 2014

Perlunya Mempertahankan Pancasila sebagai Prinsip Negara

Jadi, menurutku pancasila sebagai prinsip kebangsaan dan kemasyarakatan di Indonesia itu sudah benar. Karena di dalamnya mengandung 5 sila atau 5 cara dalam mencakup semua aspek di kehidupan berbangsa dan bernegara. seperti sila yang pertama, yakni Ketuhanan yang Maha Esa. Di dalam bangsa Indonesia terdapat berbagai macam agama atau kepercayaan dan keyakinan. Dengan berpegang teguh pada prinsip pancasila yang pertama, kita semua selaku warga negara bisa hidup tentram berdampingan mekipun berbeda agamanya. Bisa dibayangkan jika sila yang pertama itu diganti dengan kata lain yang memihak salahs atu agama yang ada di Indonesia, maka bangsa Ini tidak akan pernah damai dan tentram karena banyak pihak yang merasa tidak setuju dan tidak nyaman terhadap prinsip bangsanya.
Begitu pula dengan sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Kesimpulannya, prinsip dalam sebuah bangsa itu sangatlah dibutuhkan. Dan Pancasila sebagai prinsip kebangsaaan dan kemasyarakatan di Indonesia saat ini memang harus dipertahankan dan tetap dijaga. 


Prinsip

Ada 1 prinsip hidup yang dengannya aku bertahan hidup sampai saat ini, yaitu "berbuat baiklah kepada siapapun, termasuk orang yang telah menyakitimu". Jadi dengan berprinsip hidup itu, aku bisa membuat diriku berbuat baik kepada siapa saja. Ikhlas terhadap mereka yang telah menyakitiku dan mudah memaafkan terhadap sesama.
Pentingnya memiliki prinsip hidup menurutku adalah, dengannya hidup kita bisa tertata dan apabila melakukan sebuah kesalahan segera dikembalikan dengan prinsip hidup kita sendiri

Selasa, 16 September 2014

4 years later, who am I ?

4 tahun yang akan datang, aku akan  .....
1. Menjadi guru Madrasah Ibtidaiyyah.
2. Lulus dan menjadi sarjana S1 angkatan pertama UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Menikah :)
4. Menjadi narasumber di sebuah acara.
.....

Senin, 15 September 2014

This is me, Just The Way I Am ^_^

Namaku Irva Zahrotul Wardah. Aku lahir dirumah sakit Ibnu Sina, Gresik pada tanggal 13 September 1996 pukul 21.00 WIB. Nama panggilanku biasanya kalo di sekolah Irva, ada juga yang manggil iik karena emang panggilanku di rumah itu iik. Irva... yeah, that is my name. Aku itu anaknya cantik (yaa iyalah cewek), pinter, baik, pendiem, gasuka banyak ngomong kalo itu emang gak penting buat diomongin, pemikir, pemberani sebenernya cuma kadang takut berlebihan itu muncul, aku juga pemalu anaknya, suka bergaul, agak pemalas ( tapi sebenernya rajin kok, cuma malasnya itu pasti ada sebab ), penurut, suka musik, tinggi, punya tahi lalat diatas bibir, dan manis juga sih aku, hehe. Ini ada sedikit cerita tentang Aku, IRVA.
 Aku sekarang seperti anak mama, apa-apa dikhawatirin sama orang tua. yang kalo pulang kuliah selalu di rumah tidak pernah keluar rumah selain kuliah dan mengajar ngaji saja. Tapi untuk jadwal kuliah yang padat, kegiatan mengajar ngajiku seperti terbengkalai. Dulu waktu aku masih kecil, jujur aku jarang sekali dapat perhatian dari orang tua. karena mereka berdua kerja. Ibuku jadi guru di sekola MI dan MTs, ayahku jadi driver di sebuah home industry yang berhubungan dengan mebel atau perlengkapan rumah tangga, seperti krsi, meja, lemari, dan lain-lain.
Waktu sekolah di RA. Roudlotul Mu'allimin Laban, yang nganter sekolah bude ku. kalau MI. Miftahul Ulum Sidowungu aku berangkatnya dianter bude dan pulangnya naik angkot dan masuk sekolahnya siang hari pada waktu itu. Kejadian tragis itu di waktu aku sekolah MI, dimana sering terjadi miss communication sama orang tua karena memang, kami jarang ketemu. bagaimana tidak, pagi orang tua keraj, aku dirumah. siang hari ibuku pulang, aku sudah berangkat sekolah. lalu sore hari aku pulang, ibu sudah tidak di rumah lagi karena mengajar d TPQ. Ibu pulang aku berangkat lagi mengaji habis maghrib di MADIN.Waktu pulang mengaji ibu sudah tidur. yaaa begitulah sampai aku lulus MI. Kalau ayah yaa masih sempet ketemu malem kalo belum tidur. 
Lah dari situ akhirnya di pikiran terbesit bagaimana caranya biar bisa keluar dari rumah yang menurutku tidak berpenghuni itu. setelah lulus dari MI, aku melanjutkanke SMP AL-AZHAR Menganti. yaa kehidupan berjalan normal. Karena sekolahnya masuk pagi. Tapi setelah lulus, orang tuaku meminta aku untuk tinggal di pondok.Betapa bahagianya aku, tapi singkat cerita ternyata aku gabisa tinggal disana. Gak betah, akhirnya kembali sekolah di LPI AL-AZHAR masuk di SMA nya dan tinggal di rumah tidak di pondok, karena disna juga menyediakan atau ada pondoknya. sampai akhirnya lulus dengan mwnjadi wisudawati terbaik 1 dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Dari serangkaian masalah di waktu kecil, kini aku seperti menemukan kehidupanku, keluargaku, kasih sayang, dan cinta untukku. Berbagai pengalaman hidup yang miris pada waktu aku kecil adalah sebuah pengalaman yang sangat besar maknanya. sekarang aku hanya memikirkan kebahagiaan orang tuaku dengan kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya, karena ibuku dulu juga kuliah di waktu itu nama perguruan tingginya IAIN Sunan Ampel. Aku meneruskan perjuangan beliau, aku mencoba membuat mereka bahagia. dan sampai saat ini aku masih mencari bahagiaku...
yaaahh mungkin itu saja sekilas tentang diriku..
aku, sifatku, masa kecilku, cerita hidupku... :)